Nyatanya aku tetap saja kehilangan...

Entah sudah berapa kali aku menghela nafas sebagai bentuk peralihan dari tangis.

Jujur rasanya ternyata tak semudah kata. Kubilang kumengerti, kubilang aku baik-baik saja. Tapi ternyata itu semua hanyalah sangkalan nyata dari rasa perih yang ditoreh.

Sialnya. Aku terus mengatakan hal itu sampai tak sadar ada beberapa sikap atau perkataanku yang malah menyakitimu.

Maaf. Aku sedang sakit. Aku sedang sedih. Aku sedang tidak baik-baik saja. Aku sedang kehilangan.

Untuk berada disekitarmu saja aku tidak bisa. Maaf aku jadi memperkeruh suasana damai diantara kita.

Memang bukan pertama kalinya seseorang pergi dari hidupku, tapi aku tidak bisa terbiasa akan hal itu yang ada hanyalah ‘penerimaan’ diatas rasa sakit.

Dan yang lebih parahnya lagi, aku tidak tau seberapa banyak waktu dan ruang yang kubutuhkan hanya untuk menerima kenyataan kamu tidak bisa lagi menjadi poros tulusku.

Dan aku yang kehilangan itu benar adanya.

Komentar