Nyatanya tak ada yang terbiasa...


Sedih tapi secara bersamaan juga turut senang. Titik terang yang akhirnya terlihat itu masih menyisakan gelap yang mengerubungi, lagi-lagi merasa sudah 'terbiasa' menjadi pengalihan fakta.

Pengalihan bahwa faktanya tidak ada hal yang 'terbiasa', tidak ada rasa sakit yang menjadi mati rasa hanya karna 'terbiasa'. Itu semua hanya pengalihan.

Sebenarnya hanya sedang kelelahan merasakan bukan mati rasa. Toh, nyatanya rasa sakit itu masih amat sangat mencekik.

Tapi memang bisa apa? Diam dan rasakan saja.

Sembuh atau tidaknya luka itu adalah bagaimana cara kita berproses untuk berdamai dengan luka.

Komentar