Kalau boleh berandai-andai...


Sosoknya jika disini apa yang akan dikatakannya ya? bagaimana mata sayunya itu akan menatap kearah diri ini?

Sudah kupastikan tatapan kecewa yang akan dipancarkan. Maaf.

Tapi kita balikkan pertanyaannya, kalau sosok masih disini apa yang akan kukatakan untuknya?

10 tahun. Hebat banget ya. Ternyata tuhan yang menyayangi orang baik itu benar adanya. Tuhan begitu melindungi dirinya dari fana ini. Sosoknya pergi bahkan sebelum aku bisa mengerti bagaimana berdiri sendiri didunia.

Pembicaraan tentangnya adalah topik yang paling kubenci. Singkatnya aku harus melewati 10 tahun dulu untuk menyadari bahwa sebenarnya yang aku benci adalah kenyataan tentang sosoknya yang telah pergi.

Padahal, aku tidak pernah meminta hal yang sulit tapi kenapa aku harus membayar dengan kehilangan yang begitu sulit untuk hanya sekedar diikhlaskan.

Tidak sebanding. Dan aku kesulitan.

Seandainya lagi sosoknya masih disini, bukan hancurku yang ingin kuceritakan. Hanya ingin setidaknya sebentar dalam kurun waktu yang singkat, sosok sok kuat ini ingin menjadi manja selayaknya bagaimana seorang anak perempuan dengan ayahnya.

Aku tidak semandiri itu. aku tidak sekuat itu. aku tidak seberani itu. Tapi dunia memaksaku menjadi sosok yang seperti sekarang. 

Jadi kalau boleh berandai-andai...

Bolehkan aku meminta tempat bermanja sebentar? Aku mulai sedikit lelah.

Komentar