Ini Pesan Untuknya...



Hey...

Apa kabar?

Jaraknya ternyata begitu kacau sampai membentang tembok tinggi diantara dekat yang merenggang. Aku tidak masalah, tidak terganggu sama sekali hanya saja menyesuaikan kembali keadaan yang dirusak itu begitu sulit. Sangat sulit.

Dan sepertinya memang sudah tidak bisa kembali seperti dulu lagi.

Bahkan untuk memberimu pesan saja aku tidak berani. Amat sangat takut mengganggu waktumu. Amat sangat khawatir ketika notifikasi pesanku ternyata kamu hindari.

Iya aku tau. Harusnya sudah dari lama aku hentikan semua hal tentang perasaan ini. 

Tapi...Aku yang tidak peduli ini masih saja menyayangimu dan itu sulit untuk berubah menjadi 'tidak'.

Maaf..maaf aku terlalu banyak memberi kesan buruk. 

Aku juga kebingungan. Caraku mempertahankanmu ternyata salah dan itu malah membuatmu memutuskan pergi.

Aku sedang difase menyudahi. Iya menyudahi semua fikiran negatif yang terbentang diantara kita. Sekarang, untuk apapun yang sedang kamu lakukan semoga diberi kelancaran, aku masih ada dan selalu ada ditempat ketika kamu butuh aku.

Dan seperti apa yang kamu bilang walau berat tapi semoga kita tetap dapat bahagia. 

Bahagia Kehidupan.

Aku menyerah mempertahankanmu. Tapi aku tidak meninggalkanmu. Kamu bisa pulang kapanpun kamu mau. Tempatmu didalam sana masih tertata rapi.

Karna aku hanya berhenti memperjuangkanmu. Bukan berhenti menjadi rehat dipenatmu.

Komentar