Insecurity Itu Belenggu Yang Permanen...

 


Kubilang permanen karna nyatanya memang tidak pernah hilang.

Insecurity bukan hilang namun beralih rasa. Yang tadinya begitu mencekik kini sedikit longgar karna diri yang mulai berdamai dengannya.

Bukan lagi sosok yang menentang. Namun kini berubah menjadi sosok yang menerima. Berdamai memang sesederhana itu.

Tapi apa yang dilewati untuk mencapai titik damainya itu adalah hal yang membentuk perih tak terlihat.

Hebatnya dia berhasil. Dia berhasil meski sempat berseteru besar dengan dirinya didalam sana.

Saking besarnya dia sampai takut bertemu orang lain, saking besarnya dia tak mau dengar siapapun, saking besarnya dia menyingkirkan mereka yang tak bisa menerimanya dengan mudah.

Dan tanpa sadar apa yang sudah dilaluinya itu malah membentuk sosok yang lebih kuat dari biasanya. Segala hal yang dilepasnya kala itu membentuk sosok baru didirinya yang lebih bisa menerima.

Hebat kan?

Namun tetap saja terkadang manusia itu memang bising. Tidak tau prosesnya tapi sok memberitahu. Tidak tau apa yang dilalui tapi sok menjadi yang paling hebat.

Jadi untuk kita para pejuang insecurity, terima kasih sudah berdamai dan menerima diri kalian.

Mereka yang bising itu dengarkan saja. Tapi jangan diterima, itu hak kalian untuk menyingkirkan mereka yang tak bisa menerima kalian.

Mari saling berdamai. Kalau tidak bisa membantu, setidaknya jangan mengganggu damai orang-orang yang sudah kesulitan.

Mereka itu sebenarnya rapuh, mereka hanya bertahan sekuat tenaga agar tak lagi termakan dunia gelap yang sebenarnya tak pernah pergi.

Komentar